Jumat, 26 September 2014

Jurnalistik

Nyolong TV untuk Ongkos Mudik, Joko Sekarat Dihajar Warga

Ilustrasi (Foto: Dok Okezone)

JAKARTA - Kepergok menggotong televisi dari rumah Then Venthius, di Jalan Kalianyar, RT 01, RW 01, Tambora, Jakarta Barat, Joko (24) babak belur dihajar warga. Dia nekat mengambil barang eletronik itu karena terdesak kebutuhan untuk ongkos pulang ke kampung halaman.

Joko menyelinap masuk ke dalam rumah pengusaha konveksi itu, saat rumah dalam kondisi sepi. Dia dengan santai masuk ke ruang tamu dan mengambil TV layar datar.

Namun naas, saat sedang memanggul barang curian, pria asal Pekalongan, Jawa Tengah ini tepergok oleh Ketua RT, Warsianto (46). Awalnya Warsianto tak curiga melihat pelaku. Dia langsung memberi tahu pemilik rumah, menanyakan apakah menyuruh orang untuk membawa televisi? Namun, korban membantah dan bergegas kembali ke rumah.

Warga lalu kompak mengejar pelaku yang belum jauh dari lokasi sambil meneriaki maling. Pencuri itu pun akhirnya tertangkap dan dihadiahi warga dengan bogem mentah. Puas mengakimi tersangka, Joko diserahkan ke Mapolsek Tambora.

Kanit Reskrim Polsek Tambora, AKP Widharma Jaya, mengatakan berdasarkan pengakuan pelaku, dirinya sudah beberapa kali melakukan aksi serupa. Sasarannya adalah rumah-rumah konveksi yang ditinggal pergi pemiliknya.

"Dia mencuri untuk makan sehari-hari dan buat ongkos pulang kampung," ujar Jaya, Kamis (20/3/2014).

Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti satu unit televisi merek LG seharga Rp1,5 juta, dan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, pelaku dijerat pasal 363 KUHP tentang pencurian yang ancaman hukumannya diatas lima tahun penjara. (ded)

Sumber : http://jakarta.okezone.com/read/2014/03/20/500/957938/nyolong-tv-untuk-ongkos-mudik-joko-sekarat-dihajar-warga

Pendapat / Opini :

        Menurut saya, dalam hal ini tidak ada tindakan yang benar. Joko memang salah karena mencuri. Namun tindakan warga juga tidak bisa dibenarkan karena mereka menghakimi sendiri, apalagi memukuli Joko sampai sekarat. 

        Menurut saya jika terjadi hal seperti itu, lebih baik langsung saja diserahkan ke pihak yang berwajib, tidak perlu dipukuli.Selain itu Joko juga tidak seharusnya mencuri. Jika alasannya hanya seperti itu, menurut saya Joko bisa bekerja, meskipun dengan gaji yang tidak terlalu tinggi, dan jika masih kurang untuk pulang kampung, maka ia bisa meminjam uang kepada teman, saudara, atau bahkan tetangganya.

        Berdasarkan pernyataan AKP Widharma Jaya, bahwa Joko sudah beberapa kali melakukan tindakan tersebut, membuktikan bahawa ia merupakan orang yang malas dan cenderung mencari jalan pintas. Jadi pelajaran yang dapat diambil dari peristiwa ini adalah :

-Jangan suka menghakimi sendiri orang yang bersalah, serahkan saja pada pihak yang berwenang.

-Jangan malas untuk berusaha jika masih ada jalan, karena kata jkt48, "Usaha keras itu tak akan mengkhianati"

-Jangan suka mencuri, karena itu merupakan tindakan yang tidak terpuji dan melanggar perintah Tuhan

     Sekian pendapat saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar