Minggu, 01/02/2015 20:59 WIB
Tinggi Air di Katulampa Masih Aman, Pos Angke Hulu Waspada
Seperti yang dilansir Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI, Minggu (1/2/2015) pukul 20.00 WIB. Ketinggian air di Katulampa mencapai 60 cm dan cuaca mendung tipis.
Pantauan di Pos Angke Hulu, air telah mencapai ketinggian 195 cm dengan kondisi cuaca terakhir mendung. Ketinggian air di pintu air ini masuk dalam status Siaga III atau waspada.
Sementara untuk ketinggian air di Pintu Air Manggarai untuk saat ini berada di titik 690 cm dengan kondisi cuaca mendung tipis. Ketinggian air ini masih dalam tahap aman.
Ketinggian air di Pintu Air Pulo Gadung teramati di titik 520 cm dalam kondisi cuaca gerimis. Ketinggian air ini juga masuk dalam kategori aman.
SUMBER :1..2..3.. buka disini
PENDAPAT / OPINI :
Menurut saya sebagai berwarga Indonesia harus lebih meningkatkan kesadaran dirinya kepada lingkungannya .Harus lebih memberikan bantuan kepada pemerintah dalam membangaun Indonesia yang baik dan bersih .Tidak banjir dan tidak kumuh . Banyak hal yang dapat kita lakukan sebagai warga Indonesia untuk membangun Indonesia bersih dan anti banjir
Langkah - Langkah mencegah banjir
- Membuat lubang-lubang serapan air
Berkurangnya lahan resapan air dan penggunaan air
tanah yang sangat berlebihan menyebabkan turunnya permukaan air tanah. Hal ini
berakibat pada semakin sulitnya untuk mendapatkan air yang berkualitas. Kondisi
ini diperparah dengan semakin tergusurnya keberadaan pepohonan oleh
bangunan-bangunan sehingga daya serap tanah terhadap air semakin berkurang.
- Memperbanyak ruang terbuka hijau
Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas
wilayah. Hampir disemua kota besar di Indonesia, ruang terbuka hijau saat ini
baru mencapai 10% dari luas kota. Padahal ruang terbuka hijau sangat diperlukan
untuk kesehatan,
arena bermain, olah
raga dan komunikasi publik. Pembinaan ruang terbuka hijau harus
mengikuti struktur nasional atau daerah dengan standar-standar yang ada.
- Mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi menjadikan sungai sebagai tempat sampah raksasa
Partisipasi seluruh elemen masyarakat harus dilakukan
secara terorganisasi dan terkoordinasi agar dapat terlaksana secara efektif. Sebuah
organisasi masyarakat sebaiknya dibentuk untuk mengambil tindakan-tindakan awal
dan mengatur peran serta masyarakat dalam penanggulangan banjir. Penanggulangan
banjir dilakukan secara bertahap, dari pencegahan sebelum banjir
penanganan saat banjir , dan pemulihan setelah banjir. Tahapan tersebut berada
dalam suatu siklus kegiatan penanggulangan banjir yang berkesinambungan,
Kegiatan penanggulangan banjir mengikuti suatu siklus (life cycle), yang
dimulai dari banjir, kemudian mengkajinya sebagai masukan untuk pencegahan
sebelum bencana banjir terjadi kembali. Pencegahan dilakukan secara
menyeluruh, berupa kegiatan fisik seperti pembangunan pengendali banjir di
wilayah sungai sampai wilayah dataran banjir dan kegiatan non-fisik seperti
pengelolaan tata guna lahan sampai sistem peringatan dini bencana banjir.
Itulah langkah-langkah mengatasi banjir di kota
yang di ambil dari beberapa sumber, semoga bermanfaat.
Cara mencegah banjir – Tips mencegah banjir, Masalah
yang di hadapi Negara kita setiap datangnya musim hujan adalah banjir. Setiap
musim hujan datang, banyak kota yang berada di dataran rendah akan terkena
banjir. Misalnya di jakarta, hujan 1 jam saja bisa menjadi penyebab banjir. Jika demikian, kondisi
jalanan akan sangat tidak kondusif. Meskipun pemerintah sudah mencari cara
menanggulangi banjir, setiap tahun banjir masih saja senang
berkunjung di kota rawan banjir. Bila ingin mencari cara
menanggulangi banjir, yang harus kita lihat terlebih dahulu adalah mengapa
banjir bisa datang. Banjir bisa terjadi sebenarnya karena ulah manusia sendiri.
Contohnya di kota besar sungai yang sebenarnya berfungsi untuk menampung air di
jadikan untuk menampung sampah, disekitar sungai tersebut bahkan dijadikan
pemukiman.
Tips mencegah banjir:
- Menyediakan sistem perparitan
Cara menghadapi bencana banjir yang
pertama adalah menyediakan parit atau sungai kecil. Parit yang telah dangkal
akibat dari bahan-bahan sisa harus selalu dibersihkan. Dengan ini air limpahan
dan hujan dapat dialirkan dengan baik.
- Pengerukan sungai
Sungai yang dangkal bisa menyebabkan bencana banjir.
Jika sebelumnya sungai mampu mengalirkan sejumlah air yang banyak dalam kurun
waktu tertentu, kini pengaliran telah berkurang. Ini disebabkan proses
pemendapan dan pembuangan bahan-bahan buangan. Langkah untuk menangani masalah
ini adalah dengan menjalankan proses pendalaman sungai dengan mengorek semua
lumpur dan kekotoran yang terdapat di sungai. Bila proses ini dilakukan, sungai
bukan saja menjadi dalam tetapi mampu mengalirkan jumlah air hujan dengan
banyak.
- Pemeliharaan hutan
Langkah mengatasi banjir yang
selanjutnya adalah memelihara hutan. Pembalakan hutan menyebabkan tanah
terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi bila aktivitas
pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit. Karena itu pemeliharaan
hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir. Hutan dapat
dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan dari mengalir terus ke
bumi.
- Mengontrol aktivitas manusia
Banjir kilat yang terjadi terutama di kota disebabkan
pembuangan sampah dan sisa industri ke sungai dan parit. Untuk menangani
masalah banjir, kesadaran kepada masyarakat perlu diungkapkan agar kegiatan
negatif tidak terus dilakukan seperti mengadakan kampanye mencintai sungai dan
sebagainya.
Itulah beberapa tips mencegah banjir dan
cara menanggulangi banjir, semoga bermanfaat untuk anda.
Memfungsikan sungai dan selokan sebagaimana mestinya. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air, jangan sampai fungsinya berubah menjadi tempat sampah.
Sekian Opini yang dapat saya sampaikan sekaian dan terimakasih .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar